Selasa, 2 Disember 2008

Sorotan Seminar Bahasa Sidang MABBIM Ke-47, 8 - 9 April 2008, Hotel Borobudor, Jakarta, Indonesia









Pada hari kedua seminar, Profesor Emeritus Abdullah Hassan dengan makalah bertajuk Bahasa Melayu dan Cabaran Kemunculan Era Kreasi Abad ke-21, menyarankan agar kita meningkatkan kreativitas dalam penggunaan bahasa, sebab bahasa mempunyai kaitan yang sangat erat dengan daya kreativitas suatu bangsa.


Bangsa Melayu hendaknya tidak merasa rendah diri dengan bahasa yang telah menjadi miliknya selama beratus bahkan beribu tahun. Sebab, menurut Abdullah Hassan, hanya melalui bahasa yang telah menjadi identiti budaya bangsa, peningkatan kreativitas dapat dilakukan. Abdullah Hassan mencontohkan bangsa Jepun yang sangat gigih menggunakan bahasa Jepun dalam dunia pendidikan secara luas. Kegigihan itu telah berhasil mendorong masyarakat Jepun sebagai pengeluar benda-benda hasil teknologi yang digunakan di seluruh dunia. Seperti, produk kenderaan bermotor, periuk nasi elektrik, dan jam tangan yang berhasil melewati batas sempadan antarabangsa.


Lebih jauh Abdullah Hassan menyarankan agar MABBIM tidak hanya menjadi pentas bagi perdebatan panjang mengenai istilah kebahasaan di tiga negara anggota tanpa berhasil menjadikan bahasa Melayu/Indonesia sebagai bahasa yang dimanfaatkan secara praktis bagi penuturnya. Abdullah Hassan juga menyindir MABBIM yang telah berusia 35 tahun, namun masih seperti orang yang hanya berupaya mengasah pisau selama usia yang cukup panjang itu, tetapi tidak pernah menggunakan pisau tersebut sebagai alat untuk "menyembelih".


Mohd Azurin Othman



Tiada ulasan: